BARANGSIAPA MENGANDALKAN ALLAH DIA BENAR KUAT DAN TERCUKUPI
Nabi s.a.w bersabda: “Niat sesaorang mukmin lebih baik dari amal perbuatannya” Oleh sebab itu, niat itu mendapat pahala tanpa amal, sedangkan amal tanpa niat tidak ada pahalanya

Jumat, Januari 20

menyendiri bagi seorang murid


Seorang murid mengira bahwa dirinya telah mencapai derajat kesempurnaan.
“Oleh karena itu lebih baik aku menyendiri”, ia berkata di dalam hatinya.
Maka pergilah ia mengasingkan diri di suatu tempat dan untuk beberapa lamanya berdiam di sana. Setiap malam beberapa orang yang membawa seekor kuda datang kepadanya dan berkata: “Kami akan mengantarmu ke surga”. Maka naiklah ia ke atas punggung kuda itu dan mereka pun berangkat ke suatu tempat yang indah dan nyaman, penuh dengan manusia—manusia gagah dan tampan, dimana banyak terdapat makanan-makanan lezat dan anak-anak sungai. Di tempat itu ia tinggal hingga fajar, kemudian ia jatuh tertidur dan ketika terjaga ternyata ia berada di kamarnya sendiri kembali. Karena pengalaman ini, ia menjadi bangga dan angkuh.
“Setiap malam aku diantarkan ke surga”, ia membanggakan dirinya.
Kata-katanya ini terdangar oleh Syekhnya. Syekhnya segara bangkit dan datang ke tempat di mana ia mendapatkan muridnya itu sedang berlagak dengan sangat angkuhnya. Syekhnya bertanya apakah yang telah dialaminya dan si murid mengisahkan seluruh pengalamannya itu kepada syeikh..
“Malam nanti apabila engkau diantarkan ke sana”, Syekhnya berkata kepada muridnya itu, ”ucapkanlah: “Tiada kekuasaan dan kekuatan kecuali pada Allah Yang Maha Mulia
dan Maha Besar. “.
Malam itu,seperti biasanya si murid diantarkan pula ka tempat ‘tersebut’. Dalam hatinya ia tidak yakin terhadap perkataan syeikh Syekhnya, tetapi ketika sampai di tempat itu, sekadar sebagai percobaan ia mengugapkan: “Tiada kekuasaan dan kekuatan …. “
Sesaat itu pula orang-orang yang berada di tempat itu meraung-raung dan melarikan diri.
Kemudian terlihatlah olehnya bahwa tempat itu hanyalah tempat pembuangan sampah sedang dihadapannya berserakan tulang-tulang binatang. Setelah menyadari kekeliruan‘nya itu, si murid bertaubat dan bergabung dengan murid-murid Syekhnya yang lain. Tahulah ia bahwa menyendiri bagi seorang murid adalah bagaikan racun yang mematikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar